Halaman

Selasa, 01 Mei 2012

Terlalu sulit untuk di lupakan


                Di kota yang penuh sesak, dan polusi ini terlahirlah seorang bayi perempuan bernama Javline. Sejak kecil, ia tinggal bersama neneknya di Jakarta. Papa dan mama Javline tinggal di Belanda. Papanya asli orang Belanda dan mamanya asli orang Indonesia. Ia di titipkan karena papa dan mama Javline sibuk bekerja mencari uang di negeri kincir angin tersebut.
                Sejak kecil, Javline termasuk anak yang sulit makan. Jadi, neneknya berusaha membujuknya agar  mau makan, terkadang ia di buatkan neneknya sesuatu yang menarik pada piring makanannya. “Javline, ayoo makan dulu” kata nenek sambil tersenyum. “nggak mau nenek”jawab Javline sambil menutup mulut. Kemudian nenek membawa makanan yang sudah di hiasinya tadi yang berbentuk gambar kesukaan javline. “niii,, sekarang kamu mau makankan?” kata nenek sambil tersenyum. “waaa…iya deh nek aku mau makan”jawab Javline. Lama kelamaan semakin umur bertambah Javline sudah bisa makan sendiri tanpa di suapi nenek dan menghiasi makanannya.
                Tak terasa, tahun berganti tahun, umur Javline pun bertambah. Ia sekarang duduk di bangku SMPN 10 Jakarta. Sebelum masuk ke sekolah itu, Javline mengikuti MOS (masa Orientasi Siswa). Ia dan teman temannya di suruh kakak kelas mereka untuk mengikuti peraturan-peraturan yang ada pada MOS tersebut. Setelah mengikuti MOS selama 3 hari Javline dan yang lainnya mulai memasuki tahun ajaran baru. javline masuk ke kelas VII.4, disana ia banyak mendapatkan teman. Pertama kali ia berkenalan dengan temannya yang bernama Annisa. “hei, siapa namamu?” Tanya Annisa sambil mengulurkan tangan. “Namaku Javline” jawab sambil menjabat tangan Annisa. “oohh dari SD mana?” tanya Nisa. “SD 288 Jakarta, oh iya nama kamu siapa? terus sekolah dimana?” Tanya Javline. “Namaku Annisa, tapi cukup panggil aku Nisa, aku dari SD Pusri Palembang” jawab Nisa. “waahh..lumayan jauh ya”sambit Javline. “iya juga sih, eh ngomong ngomong kacamatamu mirip almarhum mamaku” kata Nisa sambil tersenyum. Javline pun belum menyadari tentang pembicaraan Nisa, ia tak percaya kalau mamanya sudah tiada. “mmm…oh ya?” sambil tersenyum miris. “iya” jawab Nisa dengan tersenyum.
                Wali kelas pun menyuruh anak-anak untuk memperkenalkan dirinya ke depan kelas dan semuanya kebagian maju ke depan. Menurut Javline, orang-orang disini cukup asing baginya dan dia harus beradaptasi. Tak terasa, sudah setengah tahun ia duduk di bangku kelas VII.4, dan ia mulai bisa beradaptasi. Disini ada temannya yang jahil, namanya Tiara, dia suka sekali menjahili temannya tapi, dia itu orangnya asik. “eh Nad, gimana kalo kita poto tu guru dan anak kesayangannya, terus kita masukin ke facebook deh” sambil mengedipkan mata. “eee..jangan dong tir, entar kita di marahin lagi sama Jeni dan Ibu guru”(muka polos). “aahh..biarin”kata Tiara dengan lancangnya bicara. Setelah mendapatkan yang dia inginkan, Tiara pun segera mengupload video tersebut ke facebook, dan tak tanggung-tanggung ia mengetag kesemua teman di kelas. “naa…selesai”kata Tiara Tertawa. “(Javline mendekat) ehh ngapain sih tir?”Tanya Javline (muka heran). “eng..enggak kok”jawab Tiara dengan cemas. “kamu masukin fotonya Jeni ke facebook ya?”. “iiih sembarangan”jawab Tiara sambil menjulurkan lidah. “Tiara Tiara ckckck….hmmm”kata Jeni sambil menggeleng.
               
Keesokan harinya, ketika Jeni masuk kelas, dia disindir oleh temannya “waahh akur ya Ibu dan anak *ups” sambil tertawa. Jeni pun diam dan ia tidak tahu apa yang dimaksud temannya itu. Ternyata Annisa menjelaskan semua, dia bilang kalau Tiara mengupload photonya dan di tag ke semua anak di kelas ini. Sontak Jeni pun kesal dan marah. “Jen, sebenernya mereka itu menyindir kamu, gara gara Tiara mengupload photo kamu di facebook” kata Annisa. “apa nis?”jawab Jeni dengan muka sedikit kesal. Ketika Tiara datang Jeni pun marah marah. “Tiara..demi apapun aku nggak nyangka kamu berbuat seperti itu denganku”sambil menodong telunjuknya ke muka Tiara. “haha tapi memang iyakan kamu itu anak kesayangan ibu itu hah?”kata Tiara(muka melawan). “jaga mulut tu eh!”kata Jeni kesal.
Semenjak itu, mereka jadi bertengkar dan musuhan. Tapi pas mau kenaikan kelas mereka akhirnya baikan. “maafin aku ya Jen kalo aku waktu itu udah masukin foto kamu ke Facebook” dengan muka cemberut. “hmm.. maafin aku juga ya Tir, karena aku waktu itu terlalu emosi sama kamu” sambil tersenyum. akhirnya, mereka baikan lagi. semua teman temannya terharu melihatnya termasuk Javline dan Annisa yang betul betul mengikuti kejadian tersebut.
Dan ini saat yang di tunggu-tunggu, pembagian raport. Dag dig dug jantung Javline, Annisa, Jeni dan Tiara menunggu pengumuman. Katanya sih, yang meraih juara 3 itu antara Javline dan Annisa,. Pengumuman diumumkan di Hall Sekolah. , ya ini dia pengumuman pun dimulai.  “Juara 1 kelas VII.4 diraih oleh Cindy Sihotang, Juara 2 diraih oleh Alivia faransiska, Juara 3 diraih oleh Jeni vitriansari”. wow, selamat Jeni” kata Javline dan Annisa sambil tersenyum. Ternyata yang meraih Juara III adalag Jeni Vitriansari, Javline dan Annisa sempat kecewa, namun kekecewaan mereka hanya sebentar dan mereka mendapatkan juara 4 dan 5. Annisa meraih Juara 4 dan Javline meraih juara 5. mereka tetap bahagia, setidaknya mereka masih duduk dilima  besar. “Nis, aku pulang duluan yaa”kata Javline. “ia, dadaaa” sambit nisa sambil tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar