Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang lebih sering disebut IPTEK
saat ini sedang berkembang dengan pesat. Semua negara berlomba-lomba
untuk memajukan IPTEK agar negaranya dikenal dengan negara maju dibidang
IPTEK. Dengan berkembangnya IPTEK disuatu negara tentu akan memberi
dampak positif bagi negara dan masyarakat yang ada di negara tersebut
diantaranya dapat mempermudah pekerjaan manusia. Pada satu sisi,
perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang
cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi
baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan
otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas
kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah
diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi
kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak
bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Tetapi
akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi dalam memenuhi
permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar proses
industri dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh
manusia, seringkali harus mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup
manusia. Hal ini dapat kita lihat dari pesatnya perkembangan berbagai
industri yang dibangun dalam rangka peningkatan pendapatan (devisa)
negara dan pemenuhan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia.
Disamping itu, IPTEK dikembangkan dalam bidang antariksa dan militer,
menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam dan
lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan
oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Gejala memanasnya bola
bumi akibat efek rumah kaca (greenhouse effect) akibat menipisnya
lapisan ozone, menciutnya luas hutan tropis, dan meluasnya gurun, serta
melumernnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan Bumi dapat dijadikan
sebagai indikasi dari terjadinya pencemaran lingkungan kerena penggunaan
energi dan berbagai bahan kimia secara tidak seimbang (Toruan, dalam
Jakob Oetama, 1990: 16 – 20). Selain itu, terdapat juga indikasi yang
memperlihatkan tidak terkendalinya polusi dan pencemaran lingkungan
akibat banyak zat-zat buangan dan limbah industri dan rumah tangga yang
memperlihatkan ketidak perdulian terhadap lingkungan hidup.
Akibat-akibat dari ketidak perdulian terhadap lingkungan ini tentu saja
sangat merugikan manusia, yang dapat mendatangkan bencana bagi kehidupan
manusia. Oleh karena itu, masalah pencemaran lingkungan baik oleh
karena industri maupun komsumsi manusia, memerlukan suatu pola sikap
yang dapat dijadikan sebagai modal dalam mengelola dan menyiasati
permasalahan lingkungan.
Sebaiknya
dalam mengeksploitasi sumber daya alam dan lingkungan serta kegiatan
yang berorientasi pada teknologi, yang dilakukan oleh dunia industri
tidak hanya bertujuan meningkatkan keuntungan ekonomi semata, tetapi
harus pula memperhatikan lingkungan dan SDA serta diiringi dengan
kemauan untuk menyisihkan biaya pemeliharaan lingkungan. Serta perlu
dilibatkan masyarakat dalam pengawasan pengolahan limbah buangan
industri agar lebih intens dalam menjaga mutu lingkungan hidup. Ikhtiar
ini merupakan salah satu bentuk partisipasi dan pengawasan biar untuk
memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar