Alhamdulillahhirobbil’alamin wassolatuwassholamu’ala asrofil anbiya iwal
mursalin wa’ala alihi washabihi ajmain amma ba’du.
Piju Syukur selalu kita
haturkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya kita
dapat berkumpul diruangan ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Shalawat
beriring salam semoga selalu tercurah keapada junjungan kita nabi besar
muhmmad SAW.
Dalam kesempatan kali
ini saya akan menyampaikan sebuah kultum dengan judul kehidupan ibarat
sebuah stasiun kereta api.
Kehidupan kita didunia
ini hanya bersifat sementara. Bumi hanya dijadikan tempat persinggahan
manusia sebelum akhirnya kita bisa masuk kealam akhirat baik neraka
ataupun surga. Di dunia, Allah memberikan waktu bagi manusia untuk
menunjukkan ketaatannya kepada Allah swt. BAgi manusia yang bisa
memanfaatkan kesempatan beribadah didunia maka InsyaAllah pintu-pintu
surge akan terbuka baginya. Namun jika seornag manusia lalai menggunakan
kesempatannya selama hidup maka neraka telah siap menampungnya.
Kehidupan kita didunia
ini sangat mirip dengan situasi ketika menunggu sebuah kereta di sebuah
stasiun. Sebelum bisa menaiki kereta yang akan membawa kita ketujuan
maka kita perlu membeli suatu tiket yang disebut karcis. Untuk membeli
karcis itu dalam kehidupan nyata kita memerlukan sejumlah, uang namun
untuk membeli tket masuk ke surga allah, kita memerlukan pahala-pahala
yang cukup untuk mendapatkannya. Selama waktu menuggu kedatangan kereta
yang menjemput. Kesempatan kita untuk memperoleh pahal sedang terbuka
selebar-lebarnya. pada periode inilah manusia dapat melakukan berbagai
usaha untuk memanen pahala. Jika kita disebuah stasiun dan tidak
memiliki uang ada dua jalan yang kita lakukan, pertama melakukan
perbuatan baik atau yng kedua yaitu melalaikan kesempatan dengan
melakukan perbuatan buruk. Untuk mendapat pahala sebanyak-banyaknya
manusia dalapat melaukan amalan ibadah seperti sholat, puasa, zakat,
sedekah, dan sebagainya selama hidup. Dengan analogi disebuah stasiun
melakuakan usaha seperti menolong orang, berjualan sesuatu, menyediakan
jasa membawa barang, dan sebagainya demi mendapat barang untuk
mendapatkan tiket. Disi lain ada orang yang lupa tujuannya datang ke
stasiun dan malah melakukan perbuatan buruk seperti mencuri yang
pastinya membawa dosa dan membuatnya harus mendekam disebuah tahanan.
Yang sama penganalogiannya dengan seorang yang melakuan perbuatan
pelanggaran agama yang akhirnya akan mendapat ganjaran neraka. Orang
yang telah memiliki uang yang cukup dapat membeli karcis menaiki sebuah
kereta, dan orang yang memiliki pahala yang cukup dapat menuju surga di
akhir hidupnya.
Inti dari pengandaian
kehidupan dengan sebuah stasiun kereta adalah mengingatkan kita untuk
tidak lalai dalam hidup dan menggunakan kesempatan selagi hidup untuk
beribadah kepada Allah swt.
Semoga kultum yang
singkat ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Jika dalam penyampaian
kultum ini ada kesalahan yang menyinggung perasaan saya mohon maaf dan
kepada Allah SWT saya mohon ampun.
Akhir kata saya ucapkan, wabillahitaufik wal hidayah wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar